Salam Petualang..
Pagi itu cuaca yang terlihat
cerah memperlihatkan keindahan kuasa dari Sang Pencipta, keindahan yang
diciptakan-Nya di Dunia ini beraneka ragam, begitu banyaknya keindahan yang
terlukis di alam ini sehingga kita tidak akan pernah merasa bosan, tidak akan
pernah merasa jenuh, dan tidak akan pernah ada habisnya jika kita menikmati
keindahan-keindahan tersebut. Begitu banyaknya karya tangan Tuhan yang tercipta,
Dia-lah seniman yang tidak akan pernah terkalahkan oleh siapapun. Semua
karya-karya Nya sangat mempesona, indah jika dipandang, sejuk jika dirasakan.
Air terjun Sikulikap,
pernakah sobat mendengat kalimat itu? Sebagian sobat sudah tahu, tapi bagi
sobat yang belum tahu dan belum pernah dengar, semoga pengalaman dari
petualangan saya bersama Jejak Adventure dapat menambah wawasan sobat dan juga
dapat berbagi cerita tentang perjalanan kami. Tanggal 13 April 2014 lebih
tepatnya di hari minggu, kami mencoba memanfaatkan hari
tersebut untuk melakukan perjalanan ke Air terjun Sikulikap yang terletak di
Desa Doulu, Kecamatan Brastagi, Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Tepatnya di
Panetapan Brastagi, Panetapan adalah tempat persinggahan atau peristirahatan
para pejalan yang akan menuju ketanah Karo misalnya ke Brastagi, jika sobat
berangkat dari Medan menuju Brastagi, sobat akan melintasi lokasi ini, bagitu
sebaliknya jika sobat dari tanah karo menuju Medan.
Apa yang istimewa di Panetapan ini? Jika sobat singgah ke lokasi ini sobat dapat menikmati jajanan-jajanan yang tersedia dan sobat juga dapat melihat pemandangan kota Medan dari sini, apa lagi dimalam hari lampu-lampu kota yang berklap-klip terlihat dari atas Panetapan sehingga memberi keindahan tersendiri, sobat juga dapat menikmati pemandangan alam sekitar panetapan, dan juga dapat melihat kera-kera liar yang sering melompat-lompat dari pohon kepohon. Jajanan yang terkenal disini adalah jagung bakarnya, maka Panetapan juga dekenal dengan nama Bakaran Jagung.
Apa yang istimewa di Panetapan ini? Jika sobat singgah ke lokasi ini sobat dapat menikmati jajanan-jajanan yang tersedia dan sobat juga dapat melihat pemandangan kota Medan dari sini, apa lagi dimalam hari lampu-lampu kota yang berklap-klip terlihat dari atas Panetapan sehingga memberi keindahan tersendiri, sobat juga dapat menikmati pemandangan alam sekitar panetapan, dan juga dapat melihat kera-kera liar yang sering melompat-lompat dari pohon kepohon. Jajanan yang terkenal disini adalah jagung bakarnya, maka Panetapan juga dekenal dengan nama Bakaran Jagung.
Keistimewaan dari Panetapan
ini bukan hanya jajanan yang tersedia oleh penduduk setempat yang mencoba
mengais rejeki dan panaroma pandang alam sekitar, ada yang perlu sobat tahu
jika sobat berkunjung kelokasi ini, sobat akan merasa rugi jika sobat tidak
menikmati keindahan dan pesona air terjun yang terdapat dibawah Panetapan ini.
Bergerak dari Medan dengan
11 orang kami mulai berliuk-liuk diperjalanan dengan trek
yang dilalui, Padang Bulan – Pancur Batu – Sembahe – Sibolangit – Bandar Baru –
Panetapan. Sekitar lebih kurang 2 jam kami tiba diperbatasan kabupaten Deli
Serdang dan Kabupaten Karo dengan gapura selamat datang di kabupaten karo yang
berdiri kokoh sebagai penandanya. Beberapa meter setelah masuk ke perbatasan
Deli Serdang ke tanah karo, sebelah kiri terdapat sebuah gapura pintu masuk ke
obyek wisata air tejun sikulikap, untuk masuk kesana hanya bisa di lalui dengan
berjalan kaki (trakking), jadi kami harus parkir kenderaan didekat pintu masuk
tersebut, Setelah itu kami harus berjalan kaki menyelusuri anak tangga dan
melintasi hutan dengan jarak tempuh sekitar 700 meter untuk mencapai obyek
utama. Selama diperjalanan menuju sikulikap kami tetap terus berhati-hati,
karena di dalam hutan ini masih ada kera-kera liar yang berkeliaran walaupun
kera tersebut tidak mengganggu. Selama perjalanan itu pula kami temukan tempat
peristirahatan, sebuah tempat duduk terbuat dari batu yang didesign seperti
sofa, mungkin ini tempat istirahat para wisatawan yang berkunjung kelokasi air
terjun jika lelah dalam perjalanan, kemudian pagar besi pembatas jalan dan
lembah jurang yang ada disamping jalan, dan juga pondok-pondok yang berdiri
kokoh. Jika kami lihat dari temuan-temuan itu kelihatannya tampat ini dulu
pernah terkelola dengan baik, tapi kenapa tempat ini seperti tidak pernah
diperhatikan lagi, itu terlihat dari ilalang-ilalang, rerumputan yang tumbuh
tinggi sehingga menutupi jalan dan menghalangi jarak pandang kami. Setelah kami
menyelusuri ilalang dan rerumputan, terdengar suara gemericik air yang jatuh
dari ketinggian. Akhirnya rasa lelah itu terobati setelah melihat air terjun
sikulikap.
Air terjun sikulikap yang memiliki
ketinggian 30 meter, dan sumber air terjun ini berasal dari Taman Hutan Rakyat
(Tahura) Bukit Barisan. Sekeliling air terjun ini adalah hutan tropis lebat dan
dinding-dinding yang ada disekitarnya adalah tebing batu cadas, sebagian dari
dindingnya juga sering digunakan dan dimanfaatkan oleh pecinta pemanjat tebing.
Hutan yang ada di sekelilingnya merupakan Kawasan Ekosistem Lauser (KEL) Taman
Nasional Gunung Lauser yang berada dalam kawasan Taman Wisata Lau Debuk Tanah
Karo.
Dilokasi air terjun ini kami
harus tetap berhati, karena babatuan yang licin dapat saja menggelicirkan kami
kebawah, sedang bebatuan yang dibawahnya selalu siap melahap kami jika saja
kurang berhati-hati. Kesejukan udaranya, salju air terjun yang terhempas oleh
angin yang melintas dapat membasihi kami, pesona ketinggian air terjun ini jika
kita melihatnya keatas air terjun ini, seakan-akan air terjun tersebut jatuh
dari langit.
Sebuah karya seni Tuhan yang
manakjubkan, masih banyak karya-karya tangan Tuhan yang ada di alam kita, mari
kita bersama-sama temukan surga itu di alam kita ini. Kita explore karya itu ke
khalayak ramai sehingga sobat-sobat yang lain juga dapat menikmatinya.
Artikel Terkait :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar