Rabu, 16 April 2014

Air Terjun Sikulikap, Deli Serdang





Salam Petualang..
Pagi itu cuaca yang terlihat cerah memperlihatkan keindahan kuasa dari Sang Pencipta, keindahan yang diciptakan-Nya di Dunia ini beraneka ragam, begitu banyaknya keindahan yang terlukis di alam ini sehingga kita tidak akan pernah merasa bosan, tidak akan pernah merasa jenuh, dan tidak akan pernah ada habisnya jika kita menikmati keindahan-keindahan tersebut. Begitu banyaknya karya tangan Tuhan yang tercipta, Dia-lah seniman yang tidak akan pernah terkalahkan oleh siapapun. Semua karya-karya Nya sangat mempesona, indah jika dipandang, sejuk jika dirasakan.

Air terjun Sikulikap, pernakah sobat mendengat kalimat itu? Sebagian sobat sudah tahu, tapi bagi sobat yang belum tahu dan belum pernah dengar, semoga pengalaman dari petualangan saya bersama Jejak Adventure dapat menambah wawasan sobat dan juga dapat berbagi cerita tentang perjalanan kami. Tanggal 13 April 2014 lebih tepatnya di hari minggu, kami mencoba memanfaatkan hari tersebut untuk melakukan perjalanan ke Air terjun Sikulikap yang terletak di Desa Doulu, Kecamatan Brastagi, Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Tepatnya di Panetapan Brastagi, Panetapan adalah tempat persinggahan atau peristirahatan para pejalan yang akan menuju ketanah Karo misalnya ke Brastagi, jika sobat berangkat dari Medan menuju Brastagi, sobat akan melintasi lokasi ini, bagitu sebaliknya jika sobat dari tanah karo menuju Medan. 

Apa yang istimewa di Panetapan ini? Jika sobat singgah ke lokasi ini sobat dapat menikmati jajanan-jajanan yang tersedia dan sobat juga dapat melihat pemandangan kota Medan dari sini, apa lagi dimalam hari lampu-lampu kota yang berklap-klip terlihat dari atas Panetapan sehingga memberi keindahan tersendiri, sobat juga dapat menikmati pemandangan alam sekitar panetapan, dan juga dapat melihat kera-kera liar yang sering melompat-lompat dari pohon kepohon. Jajanan yang terkenal disini adalah jagung bakarnya, maka Panetapan juga dekenal dengan nama Bakaran Jagung. 

Keistimewaan dari Panetapan ini bukan hanya jajanan yang tersedia oleh penduduk setempat yang mencoba mengais rejeki dan panaroma pandang alam sekitar, ada yang perlu sobat tahu jika sobat berkunjung kelokasi ini, sobat akan merasa rugi jika sobat tidak menikmati keindahan dan pesona air terjun yang terdapat dibawah Panetapan ini. 

Bergerak dari Medan dengan 11 orang kami mulai berliuk-liuk diperjalanan dengan trek yang dilalui, Padang Bulan – Pancur Batu – Sembahe – Sibolangit – Bandar Baru – Panetapan. Sekitar lebih kurang 2 jam kami tiba diperbatasan kabupaten Deli Serdang dan Kabupaten Karo dengan gapura selamat datang di kabupaten karo yang berdiri kokoh sebagai penandanya. Beberapa meter setelah masuk ke perbatasan Deli Serdang ke tanah karo, sebelah kiri terdapat sebuah gapura pintu masuk ke obyek wisata air tejun sikulikap, untuk masuk kesana hanya bisa di lalui dengan berjalan kaki (trakking), jadi kami harus parkir kenderaan didekat pintu masuk tersebut, Setelah itu kami harus berjalan kaki menyelusuri anak tangga dan melintasi hutan dengan jarak tempuh sekitar 700 meter untuk mencapai obyek utama. Selama diperjalanan menuju sikulikap kami tetap terus berhati-hati, karena di dalam hutan ini masih ada kera-kera liar yang berkeliaran walaupun kera tersebut tidak mengganggu. Selama perjalanan itu pula kami temukan tempat peristirahatan, sebuah tempat duduk terbuat dari batu yang didesign seperti sofa, mungkin ini tempat istirahat para wisatawan yang berkunjung kelokasi air terjun jika lelah dalam perjalanan, kemudian pagar besi pembatas jalan dan lembah jurang yang ada disamping jalan, dan juga pondok-pondok yang berdiri kokoh. Jika kami lihat dari temuan-temuan itu kelihatannya tampat ini dulu pernah terkelola dengan baik, tapi kenapa tempat ini seperti tidak pernah diperhatikan lagi, itu terlihat dari ilalang-ilalang, rerumputan yang tumbuh tinggi sehingga menutupi jalan dan menghalangi jarak pandang kami. Setelah kami menyelusuri ilalang dan rerumputan, terdengar suara gemericik air yang jatuh dari ketinggian. Akhirnya rasa lelah itu terobati setelah melihat air terjun sikulikap. 

Air terjun sikulikap yang memiliki ketinggian 30 meter, dan sumber air terjun ini berasal dari Taman Hutan Rakyat (Tahura) Bukit Barisan. Sekeliling air terjun ini adalah hutan tropis lebat dan dinding-dinding yang ada disekitarnya adalah tebing batu cadas, sebagian dari dindingnya juga sering digunakan dan dimanfaatkan oleh pecinta pemanjat tebing. Hutan yang ada di sekelilingnya merupakan Kawasan Ekosistem Lauser (KEL) Taman Nasional Gunung Lauser yang berada dalam kawasan Taman Wisata Lau Debuk Tanah Karo.

Dilokasi air terjun ini kami harus tetap berhati, karena babatuan yang licin dapat saja menggelicirkan kami kebawah, sedang bebatuan yang dibawahnya selalu siap melahap kami jika saja kurang berhati-hati. Kesejukan udaranya, salju air terjun yang terhempas oleh angin yang melintas dapat membasihi kami, pesona ketinggian air terjun ini jika kita melihatnya keatas air terjun ini, seakan-akan air terjun tersebut jatuh dari langit.

Sebuah karya seni Tuhan yang manakjubkan, masih banyak karya-karya tangan Tuhan yang ada di alam kita, mari kita bersama-sama temukan surga itu di alam kita ini. Kita explore karya itu ke khalayak ramai sehingga sobat-sobat yang lain juga dapat menikmatinya.
Artikel Terkait :
5 Celoteh Rimba: Air Terjun Sikulikap, Deli Serdang Salam Petualang.. Pagi itu cuaca yang terlihat cerah memperlihatkan keindahan kuasa dari Sang Pencipta, keindahan yang diciptak...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

< >