Salam Petualang..
Terletak di Desa Cinta Rakyat/
Bas Ukum, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, Propinsi Sumatera
Utara. Sebuah air terjun putih atau disebut dengan sampuren putih terdapat di
wilayah ini. Dengan 11 orang menggunakan kenderaan roda dua pada hari minggu 13
April 2014 saya dan team Jejak mencoba menelusuri untuk menemukan lokasi
sampuren putih, dengan trek yang dilalui Medan – Padang Bulan – Pancur Batu –
Sembahe – Sibolangit. Dengan jarak sekitar 50 km dari Medan dan waktu tempuh sekitar
2 jam menuju Sibolangit dan simpang Bas
Ukum adalah akses yang harus dilalui jika sobat melalui trek yang yang telah
kami sebutkan, persimpangan ini akan kita temui sebelum kita memasuki Desa
Bandar Baru, dari Bas Ukum inilah adernalin kita akan di uji, karena trek untuk
menuju kelokasi sampuren putih ini sangat ekstrim, kondisi jalan memang baik,
tapi tanjakan dan turunan di tambah lagi kelokan-kelokan yang curam bisa-bisa
menghantarkan kita kelembah yang ada dibawahnya.
Jika sobat-sobat ingin
berkunjung ke sampuren putih, sobat harus punya nyali dan mental yang besar,
kenderaan yang septi. Bukan maksud kami untuk menakut-nakuti sobat semua, tapi
hanya sekedar memberi informasi agar sobat lebih waspada dan berhati-hati
terhadap keselamatan. Tapi disini pulalah keseruan itu di dapat. Dari simpang
Bas Ukum kita harus menempuh waktu berkisar 45 menit untuk sampai kelokasi
sampuren putih.
Setelah sampai di Desa Cinta
Rakyat, kami harus parkirkan kenderaan yang ditempat yang telah tersedia,
karena untuk menuju ke obyek utama kami harus berjalan kaki selama 15 menit
atau lebih kurang 300 meter, melalui jalan setapak di bibir jurang di tepi
sungai Lau Seruway menyelusuri hutan dan perkebunan milik warga.
Sampuren dalam bahasa karo
yang berarti air terjun, sampuren putih adalah air terjun putih. Air terjun ini
memiliki ketinggian lebih kurang 3 meter. Berdasarkan informasi dari yang kami dapat bahwa
sampuren putih ini adalah air terjun tujuh tingkat , hanya satu saja yang dapat
lansung terlihat oleh kita yaitu yang tingkat akhir atau tingkat ketujuh, sebelum
jatuh kedasar muara, air terjun ini seperti keluar dari mulut goa yang
berdiameter sekitar 10 meter, pada saat jatuh air terjun ini membentuk buih
putih berwarna putih, maka dinamai air terjun putih. Sedangkan sisanya 6
tingkat lagi tertutupi oleh bebatuan tebing. Diperkirakan tinggi air terjun ini
secara keseluruhan 150 meter. Untuk mencapai tingkatan setiap air tejun ini
diperlukan usaha yang ekstra, karena kita harus melintasi hutan yang menanjak
dengan cara berjalan kaki (trakking), dengan akar-akar pepohonan sebagai alat
bantu kita. Aliran air yang mengalir ke sampuren putih ini berasal dari sungai
Lau Jabi.
Sampuren putih ini ternyata
memiliki legenda atau cerita rakyat, “ sampuren putih tercipta
karena perseteruan dua abang beradik yang jatuh cinta dengan seorang gadis. Iri
melihat adiknya, sang abang lalu membawa adiknya keatas gunung. Setibanya
diatas gunung, sang abang meminta sang adik untuk turun dengan menggunakan
tali. Saat si adik turun, sang abang memutuskan tali hingga si adik pun jatuh
dan mati. Posisi jatuhnya sang adik akhirnya membentuk tujuh tingkatan air
terjun yang kemudian diberi nama sampuren putih.”
Tapi sayangnya team kami belum sempat
menyelusuri 6 tingkatan lagi, dikarenakan waktu yang kami miliki tidak
mencukupi, jadi kami hanya menikmati tingkatan terakhir saja. Sebuah
keberuntungan buat kami, disela-sela menikmati keindahan air terjun ini kami
diberikan pemandangan sebuah pelangi yang terlihat di pinggir tebing sungai
tidak jauh dari jatuhnya air terjun ini. Rencananya kami akan kembali lagi kelokasi ini
untuk menelusuri tujuh tingkat sampuren putih.
Karena hari telah sore kami
harus kembali pulang, tapi kami melalui trek yang berbeda tidak melalui trek
yang telah kami lalui saat menuju ke sampuren putih. Karena untuk menuju
kelokasi ini sobat bisa melalui 2 jalur, yang pertama melalui jalur yang kami
lalui sebelumnya, kedua sobat bisa melalui Delitua (bisa dari Patumbak) – Biru
Biru – Penen – Cinta Rakyat. Trek yang akan dilalui tidak jauh beda jika kita
dari Sibolangit, yang membedakannya hanya suasana perkampungan yang akan kita
lewati karena kita akan melewati perkebunan lengkuas milik warga.
Sampai disini dulu ya sob
perjalanan saya ke sampuren putih, semoga artikel yang tak seberapa ini dapat
bermanfaat bagi sobat-sobat yang ingin berkunjung ke sampuren putih.
Artikel Terkait :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar