Selasa, 30 April 2013

Pesona Danau Linting, Deli Serdang


Salam petualang..
Mungkin dari sebagian sobat pembaca sudah tahu atau sudah pernah berkunjung ke danau linting, tapi tidak ada salahnya jika saya coba berbagi informasi mengenai perjalanan saya ke danau linting ini.

Senembah Tanjung Muda (STM) Hulu, tepatnya Desa Sibunga-bunga Hilir terdapat objek wisata yang tidak kalahnya dengan objek-objek wisata lain, yang keberadaannya diatas perbukitan desa dengan luas sekitar 1 ha mirip sebuah lingkaran yang digenangi air. Namun, keindahan dan kesejukan alam sekitar membuat suasana berbeda, dengan kejernihan dan warna-warna yang mempesona pandangan kita, kepulan asap yang keluar bagai berjalan dia atas air itu membuat pemandangan lebih menarik, masyarakat menyebutnya “Danau Linting”.

Dalam sejarahnya Danau Linting merupakan kawah atau sebuah retakan dari peristiwa vulkanik, hal itu terbukti dari kandungan belerang yang cukup tinggi dan baik dijadikan obat, baik juga untuk kulit jika berendam di Danau Linting tersebut. Sedangkan, menurut masyarakat setempat lokasi ini dulu merupakan bukit yang tinggi. Suatu hari dengan hitungan detik terasa ada getaran sehingga hanya dalam beberapa bulan bukit itu berubah menjadi danau yang indah.

Danau Linting memiliki pesona yang indah walau danau ini tidak sepopuler Danau Toba. Akan tetapi Sobat akan terpana dan terpesona  jika anda berkunjung ke Danau Linting. Di Danau Linting banyak wisatawan yang berkunjung mulai dari wisatawan lokal hingga manca negara, walaupun Danau Linting masih belum akrab di kalangan wisatawan secara luas. Objek wisata ini tidak begitu dikenal karena namanya tenggelam oleh keindahan dan pesona Danau Toba, yang merupakan icon pariwisata di Provinsi Sumatera Utara, yang merupakan danau terluas di Asia.

Danau yang memiliki keindahan air yang berwarna biru kehijauan, dikelilingi pepohonan yang besar dan rindang itulah yang menjadi keunikan dan daya tarik tersendiri Danau Linting tersebut. Meskipun demikian Sobat harus berhati-hati jika mandi-mandi di danau tersebut, menurut beberapa sumber kedalaman Danau Linting masih belum terukur. Begitu juga dengan kemestriusannya, yang telah melahirkan banyak cerita mistis tentang Danau Linting. Namun Sobat tidak usah khawatir, selama Sobat masih memperhatikan etika dan peraturan yang dibuat masyarakat setempat tidak ada yang perlu yang ditakuti.

Eksotisme Danau Linting, sungguh luar biasa. Bukan hanya keindahan yang mempesona di lokasi danau tersebut. Tapi, sepanjang perjalanan menuju Danau Linting, Sobat akan disuguhkan hamparan hijau pepohonan yang menghiasi sisi jalan. Udara yang sejuk, suasana segar dan nyaman akan terasa ketika memasuki lokasi, berbeda jauh dengan hingar bingar kota yang penuh polusi udara. Belum lagi medan perjalanan yang manguji adrenalin akan menjadi suatu tantangan menarik bagi Sobat, jika Sobat berkunjung kesana. Apa lagi bagi sobat yang suka bersepeda gunung (mountain bike) maka rute perjalanannya tidak akan merugikan. Dan tidak jauh dari lokasi danau tersebut, terdapat goa masyarakat menyebutnya “Goa Linting atau Goa Tao"
5 Celoteh Rimba: April 2013 Salam petualang.. Mungkin dari sebagian sobat pembaca sudah tahu atau sudah pernah berkunjung ke danau linting, tapi tidak ada salahnya...

Jembatan Gantung Lau Luhung, Deli Serdang



 
Salam Petualang..
Jika kita membicarakan Deli Serdang maka tidak akan ada habisnya, kabupaten yang satu ini benar-benar suatu wilayah di Sumatera Utara yang banyak menyimpan cagar-cagar alam yang eksotis yang patut kita kembangkan untuk memajukan Pariwisata di Indonesia khusunya di Sumatera Utara itu sendiri. Di wilayah ini pula saya dan JEJAK Adventure sering melakukan perjalannya. Seperti  trip kami ke Danau Liniting, Goa Tao, Air terjun Pelangi Indah, Air terjun Telaga Dua Warna dll, itu semua terdapat diwilayah Deli Serdang. Dan masih banyak lagi yang belum kami teleusuri cagar alam yang terdapat disana.

Jembatan gantung Lau Hulung, mungkin sobat sudah tahu apa itu jembatan gantung, dan sebagian sobat sudah pernah dengar tentang jembatan gantung yang ada di Deli Serdang yaitu jembatan Lau Hulung, jembatan ini terdapat di Desa Durian Tinggung, Kec. STM Hulu, Kab. Deli Serdang, Prov. Sumatera Utara. Menurut informasi yang di dapat jembatan gantung yang memiliki panjang lebih kurang 160 meter dan kedalaman lebih kurang 160 meter ini  telah ada beberapa tahun yang silam, sekitar tahun 1979 perbaikan jembatan yang pertama kali dilakukan.

Jemabatan gantung Lau Luhung adalah jembatan yang menghubungkan antara Desa Durian Tinggung dengan Desa Tanjung Raja, jembatan ini adalah satu-satunya jembatan sebagai sarana lalu lintas penduduk untuk keperluan dagang, pertanian, dan keperluan lainnya. Jembatan yang dibawahnya mengalir sungai buaya yang akan bermuara sampai sungai ular yang terdapat di daerah Perbaungan Deli Serdang ini telah menjadi icon wisata lokal di Kec. STM Hulu Deli Serdang, tidak sedikit orang yang berasal dari luar daerah hanya sekedar mampir untuk melihat-lihat dan untuk mengabadikan momen tersebut.

Jika sobat lihat saat ini jembatan ini sudah tidak lagi difungsikan sebagai sarana lalu lintas lagi, kerena usianya yang sudah tua yang dapat membahayakan pengguna jalan yang melaluinya. Sebagai penggantinya Pemerintah membangun kembali jembatan baru yang berada tidak jauh dari jembatan Lau Luhung yang lama. Pembangunan jembatan yang dimulai sejak tahun 2009 ini telah di anggarkan senilai Rp. 38 miliar, dengan kontrak kerja selama 2 tahun dan banyak juga kasus-kasus yang terjadi dalam proyek pembangun jembatan ini, mungkin sobat sudah mengertilah hal-hal ini seperti ini.

Saat ini jika dilihat jembatan ini sepertinya belum sepenuhnya 100% selesai, tapi jembatan ini sudah bisa difungsikan sebagai sarana lalu lintas yang menghubungkan kedua desa tersebut, jambatan yang lama yang hanya bisa dilalui oleh pejalan kaki dan kenderaan roda dua, tapi kini dengan pembangunan jembatan yang baru untuk kenderaan roda empat sudah dapat melaluinya. Selain menjadi penghubung dua desa, jambatan ini bisa manjadi akses ke tanah karo, simalungun, dan bahkan ke danau toba yang telah menjadi icon pariwisata Indonesia dapat kita tempuh melalui daerah ini.

Tapi disayangkan sekali jembatan yang baru ini disalah fungsikan oleh pemuda-pemuda yang hoby balapan, setiap sore harinya terutama hari libur  jembatan ini di jadikan arena balapan liar oleh pemuda-pemuda desa yang berasal dari beberapa desa. Kegiatan itu sangat membahayakan pengguna jalan yang melaluinya, sehingga mengganggu wisata yang berkunjung ke jembatan ini. Diharapkan pemerintah daerah dapat mengatasi masalah ini, agar jembatan Lau Luhung ini bisa kita jadikan situs budaya yang bisa kita peromosikan kekhlayak ramai.
5 Celoteh Rimba: April 2013   Salam Petualang.. Jika kita membicarakan Deli Serdang maka tidak akan ada habisnya, kabupaten yang satu ini benar-benar suatu w...
< >