Sabtu, 23 Mei 2015

7 Hal Yang Harus Anda Lakukan Jika Tersesat di Hutan


Tak jarang kita sering mendengar berita tentang pendaki yang tersesat di gunung. Baik yang bisa ditemukan kembali maupun yang hilang tidak ditemukan sama sekali oleh potensi SAR. Pendaki yang ditemukan pun dengan berbagai macam keadaannya, baik dalam kondisi masih bernyawa maupun dalam kondisi tewas.

Dalam melakukan pendakian gunung, resiko tersesat pasti akan selalu ada bagi pendaki itu sendiri. Maka dari itu seorang pendaki wajib mengetahui tentang pembelajaran untuk meminimalisir dari resiko tersesat ini. Namun sekali lagi untuk diingat bahwa resiko tersesat pasti ada dan jika hal itu sudah terjadi maka perlu kesigapan yang harus anda lakukan agar dapat keluar dan selamat dari bahaya tersesat di gunung tersebut.

Terdapat empat hal mendasar yang harus diingat jika pendaki tersesat, dimana biasa lebih sering disingkat dengan kata STOP yang merupakan singkatan dari Sit, Thinking, Observe dan Planning.

Sit (Duduk)
Kebanyakan pendaki akan mulai panik jika menyadari dirinya tersesat. Dalam kondisi seperti ini keadaan mental akan menurun dan daya pikir pun akan berkurang yang berujung terhadap keputus-asaan. Untuk itu kendalikan diri terlebih dahulu, duduk dan beristirahatlah sejenak. Jika anda tersesat dalam satu kelompok, pastikan tidak ada satu orang pun yang panik karena jika satu orang saja panik maka kondisi tersebut akan berpengaruh terhadap orang yang lainnya. Salah satu cara untuk menghilangkan keadaan panik seperti ini adalah dengan makan dan minum.

Thinking (Berfikir)
Ketika tersesat, kondisi mental harus tenang dan hindari kepanikkan agar dapat berikir secara jernih dan logis. Berfikir jernih sangat diperlukan untuk menyelamatkan diri anda ataupun tim agar dapat meloloskan diri dari jalur yang salah. Coba ingat kembali jalur yang anda lalui sebelum tersesat dan apa yang menyebabkan anda tersesat. Cari juga petunjuk yang mungkin dapat memprediksi lokasi anda ketika tersesat, baik dengan melihat puncak, bukit, sabana, jenis pepohonan, ataupun petunjuk alam lain. Gunakan pula peralatan navigasi seperti kompas, altimeter dan sebagainya untuk membantu. Dalam berfikir, hindari segala keegoisan dan keapatisan khususnya jika anda berada dalam tim.

Observe (Observasi)
Langkah selanjutnya adalah mengobservasi sekitar baik dari kondisi alam hingga perbekalan yang dimiliki agar dapat menetukan rencana selanjutnya yang harus diambil. Periksa persediaan makanan dan air, perhitungkan cukup untuk bertahan berapa lama dan lakukan penghematan yang tepat. Kondisi tubuh dan tim juga harus dipertimbangkan sebaik mungkin.

Planning (Perencanaan)
Tahap ini harus difikirkan secara matang karena sangat berpengaruh untuk kelanjutannya. Tak hanya perencanaan, tapi juga konsekuensi yang akan dihadapi dengan mengambil suatu langkah, juga harus dipertimbangkan agar tidak terjadi kesalahan yang fatal dan sangat berpengaruh pada keselamatan anda ataupun tim.

Selain keempat hal dasar tersebut, beberapa tips lainnya yang bisa diterapkan saat tersesat di gunung diantaranya adalah :

Niat Untuk Bertahan Hidup
Ketika tersesat, jangan memaksakan diri untuk menemukan jalur yang benar, khususnya ketika hari sudah menjelang gelap. Gunakan waktu malam hari untuk beristirahat dengan mendirikan tenda ataupun bivak.

Terus Naik Menuju Puncak
Gunung memiliki bagian atas yang lebih sempit dibandingkan di bawah. Sehingga bila anda tersesat dan terus naik ke atas, daerah akan semakin sempit sehingga mempermudah pencarian jalur yang benar. Turun ke bawah belum tentu anda akan menemukan desa. Ketika berada di ketinggian, mungkin bisa menemukan dataran yang lebih lapang, sehingga mempermudah orbservasi anda dalam menemukan jalur yang diinginkan. Selain itu semua jalur pendakian akan bertemu di puncak sehingga dapat menemukan jalur yang anda inginkan untuk turun.

Berikan Penanda
Ketika sedang mencari jalur yang benar, jangan sampai anda malah mengambil jalur yang justru memperburuk keadaan. Tinggalkan tanda seperti mengikat tali di pohon atau mematahkan ranting, sehingga jika jalur yang anda ambil tidak menunjukan tanda-tanda yang tepat, anda bisa kembali ke lokasi awal agar tidak tersesat terlalu jauh. Tanda ini juga berguna jika ada tim yang sudah melakukan pencarian terhadap anda.

Mendaki gunung, merupakan kegiatan yang menarik. Namun, memiliki resiko yang mungkin bisa terjadi pada anda seperti halnya tersesat. Untuk itu pengenalan terhadap jalur serta tanda-tanda yang diberikan oleh alam dengan mengumpulkan informasi merupakan persiapan yang diperlukan apabila kejadian seperti tersesat menimpa anda saat melakukan pendakian. Tetap utamakan keselamatan dan selamat mendaki!


Resource : wisatagunung
5 Celoteh Rimba: Mei 2015 Tak jarang kita sering mendengar berita tentang pendaki yang tersesat di gunung. Baik yang bisa ditemukan kembali maupun yang hilang ...
< >