Senin, 27 Mei 2013

Inilah Air Soda satu-satunya di Indonesia


Air soda, selama ini kita akrab mengenal dan mendengar air soda adalah sebagai hasil karbonasi untuk minuman. Namun, pernahkah sobat mendengar kolam atau pemandian Air Soda ?

Kota Tarutung Lembah bercawan atau disebut dengan istilah Orang Batak “Rura Silindung” terletak di daerah Kabupaten Tapanuli Utara Propinsi Sumatera Utara. Banyak orang mengatakan bahwa kota Tarutung hanya tinggal selapis lagi dari permukaan bumi. Anggapan masyarakat itu lahir karena permukaan tanah yang sangat dangkal serta penuh dengan bebatuan.

Disertai dengan pegunungan yang mengelilingi kota lembah ini membuat suasana di sekitar daerah ini terlihat berkabut dan seakan dekat dengan langit, udara yang sejuk keindahan alam yang mempesona mata memandang. Tarutung merupakan daerah yang menyimpan banyak keindahan alam. Salah satunya di daerah ini dikenal dengan adanya mata Air Soda atau masyarakat setempat meyebutnya “Aek Rara”.

Mata Air Soda Tarutung terletak di kaki bukit daerah Tarutung Desa Parbubu I Kabupaten Tapanuli Utara Provinsi Sumatera Utara. Mata air soda ini hanya berjarak satu kilometer dari pusat kota Tarutung. Namun karena kurangnya publikasi dari pemerintah setempat, banyak sobat-sobat  tidak mengetahui ini.

Mata Air Soda ini telah menjadi obyek wisata pemandian yang sering di kunjungi oleh sobat-sobat setempat. Karena informasi dari masyarkat setempat masih sangat jarang ditemukan para wisatawan luar untuk berkunjung ke obyek wisata di daerah ini. Seandainya pemandian air soda itu dikembangkan dan dibangun dengan pelayanan yang lebih baik. Maka tidak menutup kemungkinan tempat pemandian ini akan menjadi salah satu icon wisata penting bagi Masyarakat Tarutung dan bahkan Indonesia sendiri.

Pemandian Air Soda itu memiliki keunikan tersendiri. Sebab berada di lokasi persawahan masyarakat yang terbentang luas dan sawah itu sendiri dialiri oleh air Soda. Sumber air Soda muncul dari dalam tanah dan secara terus menerus sehingga airnya berganti setiap detik dengan debit air yang cukup banyak. Mata air soda tersebut merupakan fenomena unik di Dunia, karena selain ada di Indonesia tepatnya di Kabupaten Tapanuli Utara, ternyata mata air soda juga ada di Negara Venezuella, dan hanya dua Negara ini yang memiliki fenomena alam tersebut.

Air soda ini bukanlah buatan manusia. Namun, murni ke luar dari sumber di kaki Bukit Parbubu I, di Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara. Memiliki aroma dan bergelembung menyerupai soda. Meski demikian, rasanya tawar dan tidak melekat di kulit. Air soda di pemandian ini berwarna merah. Jika sobat mandi di pemandian ini, tubuh kita akan berbusa akibat gelembung-gelembung yang keluar dari dasar air tersebut, Air soda ini bisa membuat kulit halus dan badan terasa ringan, walaupun jika mata sobat terkena air soda ini akan terasa pedih, tapi sobat tidak akan merasa bosan untuk dapat merasakan hangatnya air soda ini, sobat tidak dikenakan biaya sobat dapat dengan bebas mandi dan berenang selama apapun di pemandian air soda ini.

Berdasarkan cerita rakyat pemandian Air Soda yang ada di daerah Parbubu Tarutung adalah pemandian air soda satu-satunya yang ada di Indonesia. Pemandian ini sudah dikelola dan dikembangkan sejak tahun 1976 menjadi Obyek Wisata, yang dikelola oleh Minar Sihite (Op. Ridoi Tobing/br Sihite).

Minar Shite adalah seorang bidan yang pulang ke kampang halaman di Tarutung. Tanpa diduga ibu tersebut berjalan ke lokasi air soda yang ditumbuhi semak belukar dan menemukan air soda di daerah tersebut.

Suatu waktu dia pernah bermimpi didatangi oleh Sahala Oppung yang mengatakan bahwa dia diberikan wasiat untuk mengembangkan tempat itu. Dengan mempersiapkan tujuh pohul itak (lampet) dibungkus daun pisang sebagai persembahan untuk permisi kepada pengisi alam saat itu.

Dengan usaha sendiri kala itu jadilah suatu tempat pemandian air soda yang ramai didatangi oleh pengunjung dan masyarakat sekitar. Tempat ini pernah tidak efektif digunakan beberapa ketika tanggal 29 April 1989 di timpa longsor. Tanpa ada campur tangan dari pemerintah setempat untuk memperbaiki kerusakan saat itu. Dan dengan usaha sendiri ibu minar membangun kembali tempat tersebut. Meski banyak tantangan serta larangan dari pemerintah setempat maupun dari masyarakat sekitar yang mengklaim itu adalah milik dari pemerintah serta milik warisan dari marga-marga, ibu Minar boru Sihite tetap mempertahankan serta mengembangkan tempat ini menjadi obyek wisata yang terkenal dari Tapanuli Utara sampai saat ini.

Mitos lain yang beredar di masyarakat berkaitan dengan air soda bahwa ditengah kolam tersebut terdapat sebongkah batu yang didalam batu itu tinggal seekor ular Naga, dan bagi orang yang mandi ke kolam tersebut akan jatuh sakit.

Pada masa penjajahan Jepang di Tarutung, tentara Jepang tidak percaya atas kebenaran mitos tersebut. Tentara Jepang tidak percaya dengan hal-hal gaib dan menganggab bahwa mitos tersebut hanyalah isapan jempol semata. Namun sebaliknya beberapa tentara Jepang yang mandi dilokasi tersebut ada yang sakit bahkan meninggal dunia.

Akibatnya, Tentara Jepang marah dan berusaha menghancurkan dengan membom bongkahan batu yang berada ditengah-tengah kolam tersebut yang diyakini masyarakat sekitar di diami seekor ular Naga. Ketika batu tersebut di ledakkan oleh tentara Jepang, dari dalam batu tersebut keluar air yang berwarna merah yang diyakini sebagai darah ular Naga. Air berwarna merah layaknya seperti darah tadi lama kelamaan memenuhi kolam tersebut, sehingga kolam berubah menjadi warna merah, yang oleh masyarakat disebut “aek rara”(air merah) dan inilah awal sebutan lain terhadap Air Soda.

Cerita mitos tersebut lama kelamaan dilupakan oleh masyarakat setempat, seiring dengan perkembangan zaman yang semakin canggih. Bahkan beberapa generasi muda setempat ataupun warga Tarutung hampir tidak mengetahui adanya mitos ini. Kini, ‘Aek Rara’ yang lebih dikenal dengan sebutan ‘Air Soda’.

Dari sejarah atau mitos yang telah ada, sobat boleh mempercayainya atau tidak, tapi kita yakin semua apapun yang terjadi diatas bumi ini adalah tidak luput dari tangan Tuhan, karena Dia-lah yang Maha Kuasa.
5 Celoteh Rimba: Mei 2013 Air soda, selama ini kita akrab mengenal dan mendengar air soda adalah sebagai hasil karbonasi untuk minuman. Namun, pernahkah sobat men...

Kamis, 02 Mei 2013

Ada Goa yang berdekatan dengan Danau!!


Salam petualang..
Bagaimana kabarnya dan bagaimana petualangan sahabat sekalian, kini saya coba kembali lagi dengan celoteh-celoteh yang tidak seberapa sebagai cerita dan berbagi informasi yang berkenaan dengan perjalanan yang saya lakukan buat mengisi waktu senggang dan bisa di katakan sebagai liburan akhir pekan.

Mungkin Sobat sudah pernah dengar ataupun berkunjung ke objek wisata Danau Linting yang letaknya diatas perbukitan sebuah desa, tepatnya di Desa Sibunga-bunga Hilir, Deli Serdang. Sebuah danau yang mempesona sehingga siapa yang berkunjung kesana tidak ingin cepat-cepat kembali ke daerah asalnya, dikarenakan pemandangan sekitar danau sangat menawan dan mempesona, air danau yang jernih berwarna biru kehijauan, pohon-pohon besar dan rindang menjadi atap jika hujan turun dan dari terik panas matahari.

Didekat danau tersebut, ternyata terdapat goa, masyarakat setempat menyebutnya “Goa Linting atau Goa Tao”, karena keberadaannya tidak jauh dari Danau Linting, Sobat dapat mengunjungi goa tersebut dengan berjalan kaki, hanya memakan waktu sekitar 10 menit untuk menuju Goa Linting. Goa Linting ini terdapat tiga pintu goa yang jaraknya tidak berjauhan, namun belum ada yang mengetahui apakah setiap pintu goa saling berhubungan satu sama lain atau tidak. Ada satu goa, jika Sobat berada dekat mulut goa tersebut akan tercium bau belerang yang menyengat dan hawa panas yang keluar dari mulut goa tersebut.

Didepan mulut goa, hanya beberapa langkah Sobat akan disuguhkan dengan sumber mata air panas yang beraromakan belerang. Terdapat delapan sumber mata air panas yang mangandung belerang, namun Sobat tidak dibolehkan mandi-mandi disumber mata air tersebut, bisa-bisa sobat jadi telur rebus.

Menurut cerita masyarakat, Goa Linting itu adalah tempat tinggal delapan Putri, dan sumber mata air panas itu adalah tempat mandi mereka. Yang lebih menarik lagi sumber air panas itu dulunya tidak ada, seorang pawang yang ditugaskan untuk menjaga goa tersebut meminta kepada sangputri untuk menimbulkan mata air panas. Dan wisata Goa Linting itu belum lama dibuka untuk umum. Penulis kurang tahu pasti cerita mistis apa saja yang terdapat di lokasi goa tersebut? masih dalam pencariaan kebenarannya.

Jika Sobat berkunjung ke Danau Linting, maka Sobat dapat berkunjung ke Goa Linting. Begitu juga sebaliknya. Karena dua objek wisata ini terdapat dalam satu lokasi yang sama, jadi tidak perlu makan waktu, biaya, dsb.
5 Celoteh Rimba: Mei 2013 Salam petualang.. Bagaimana kabarnya dan bagaimana petualangan sahabat sekalian, kini saya coba kembali lagi dengan celoteh-celoteh yan...
< >