Rabu, 20 Maret 2013

Pemandian Alam, Bendungan Irigasi Namu Sira-Sira


Sekitar 18 km dari Binjai atau 30 menit berkendara roda empat, kita akan menemukan sebuah tempat wisata asri. Ia dinamakan Pemandian Alam Pangkal Namu Sira-Sira, terletak di Desa Blinteng dan Durian Lingga, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. Pemandiaan alam ini sebenarnya adalah Bendungan Irigasi Namu Sira-Sira, yang dibangun untuk mengairi sawah petani, air yang jernih dan bersih serta pesona alam yang indah membuat bendungan irigasi itu menjadi salah satu objek wisata yang ramai dikunjungi pada hari libur.

Namu Sira Sira, menyajikan kesegaran dan kesejukan udaranya. Walaupun kawasan ini merupakan proyek bendungan irigasi yang mampu mengairi 1,7 juta hektar lahan sawah, tapi lokasi ini cukup indah untuk dikunjungi. Karena, selain memiliki derasnya arus air sungai di bendungan irigasi, namun juga memiliki keindahan panorama alam yang masih asri.

Selain melihat pemandangan bendungan irigasi namu Sira-Sira, sobat juga bebas memanjakan diri di hulu sungai yang dangkal berbatu. Menikmati derasnya arus Sungai Bingai yang membelah Kecamatan tersebut. Yang tidak kalah penting, sobat juga bisa menikmati kesejukan air sungai, bagi sobat yang gemar berolah raga rafting (arung jeram) juga bisa menguji adrenalin di tempat tersebut.


Sobat tahu tidak mengapa di tempat tersebut dibangun Bendungan Irigasi? saya akan coba membawa Sobat kembali kebelakang. pada masa lalu, siapa yang bisa menduga warga Kecamatan Sei Bingai bisa memiliki irigasi yang mutifungsi seperti Bendungan Namu Sira-Sira. Dimasa itu, sistem cocok tanam belum serempak. Warga menanam padi suka-suka sesuai selera masing-masing. Akibatnya, kerap terjadi selisih paham antarwarga karena memperebutkan aliran Sungai Bingai untuk mengairi sawah mereka.

Kondisi tersebut berubah saat Presiden Soeharto melakukan pertemuan dengan warga di Pasar IV Namu Terasi tepat pada hari Ulang Tahun ABRI, 5 Oktober 1986. Mendengar masukan warga, Pak Harto pun mengeluarkan kebijakan untuk merehabilitasi irigasi Namu Sira-Sira dan membangun bendungan.

Kini warga bisa merasakan banyak manfaat dari keberadaan Bendungan tersebut. Selain bisa memperoleh air untuk sawah mereka, warga pun bisa menabur benih ikan di sepanjang saluran irigasi. Setiap satu pintu air mewakili satu kelompok karena di sepanjang saluran irigasi ini terdapat beberapa pintu air. Pada waktu yang disepakati, warga memanen ikan bersama-sama. Setiap anggota kelompok akan mendapatkan hasil panen sesuai kontribusi masing-masing. Kegiatan panen bersama ini bahkan menjadi tradisi yang mengundang wisatawan, baik dari dalam negeri maupun mancanegara. Singkatnya, Bendungan telah menjadi sentra ekonomi yang meningkatkan taraf hidup warga sekitar khususnya dan Kabupaten Langkat umumnya.
Artikel Terkait :
5 Celoteh Rimba: Pemandian Alam, Bendungan Irigasi Namu Sira-Sira Sekitar 18 km dari Binjai atau 30 menit berkendara roda empat, kita akan menemukan sebuah tempat wisata asri. Ia dinamakan Pemandia...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

< >