Selasa, 04 Februari 2014

Kode Etik Pecinta Alam dan Petualang


KODE ETIK PECINTA ALAM

* Pecinta Alam Indonesia sadar bahwa alam beserta isinya adalah ciptaan Tuhan Yang Maha Esa.
* Pecinta Alam Indonesia sebagai bagian dari masyarakat Indonesia sadar akan tanggung jawab kami kepada Tuhan, Bangsa, dan Tanah Air.
* Pecinta alam Indonesia sadar bahwa pecinta alam sebagai makhluk yang mencintai alam sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa.

Sesuai dengan hakekat diatas, maka kami dengan kesadaran menyatakan :
1. Mengabdi kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Memelihara alam beserta isinya serta menggunakan sumber alam sesuai dengan kebutuhannya.
3. Mengabdi kepada bangsa dan tanah air.
4. Menghormati tata kehidupan yang berlaku pada masyarakat sekitarnya serta menghargai manusia dengan kerabatnya.
5. Berusaha mempererat tali persaudaraan antar pecinta alam sesuai asas pecinta alam.
6. Berusaha saling membantu serta saling menghargai pelaksanaan pengabdian terhadap Tuhan, Bangsa dan tanah air.
7. Selesai

DISAHKAN BERSAMA DALAM GLADIAN KE IV
DI UJUNG PANDANG TAHUN 1974
Pukul 01.00 WITA



KODE ETIK PETUALANG

Kode Etik Petualang ini biasa ditanamkan kepada para anggota pecinta alam. Terutama ketika para pencinta alam bertualang (kegiatan out door). Bahkan kode etik petualang ini sebagai salah satu pelaksanaan dari kode etik pecinta al¬am Indonesia.
Meskipun dikenal luas dikalangan pecinta alam, kode etik ini sebenarnya ditujukan kepada semua pelaku kegiatan alam bebas (petualang) baik dari pecinta alam maupun bukan.
Petualangan atau kegiatan di alam bebas dapat berupa camping (berkemah), hiking (penjelajahan jalan kaki), caving (penelusuran gua), climbing (pend¬akian gunung), cycling (bersepeda), diving (menyelam), rafting (arung jeram) dan berbagai kegiatan lannya.
Seorang petualang, ketika melakukan petualangan (kegiatan di alam bebas) hendaknya senantiasa berpegang kepada kode etik ini. Tujuannya agar kegiatan yang dilakukan tidak membuat alam semakin rusak sehingga kelestarian lingkungan hidup tetap terjaga.

Kode etik petualang itu terdiri atas tiga butir, yaitu:
1. Take nothing but pictusre (jangan mengambil apapun kecuali gambar).
2. Leave nothing but foot print (jangan meninggalkan apapun kecuali tapak kaki atau jejak).
3. Kill nothing but time (jangan membunuh apapun kecuali waktu).

Take nothing but picture. Memang alam menyediakan berbagai flora, satwa, bahkan batuan yang memikat hati untuk dijadikan oleh-oleh. Namun perbuatan seperti memetik bunga edelweis ataupun menangkap binatang, hanya akan merusak alam. Jika ingin membawa oleh-oleh cukup dengan melukisnya atau memotret saja.

Leave nothing but foot print. Saat bertualang, semua bekas kegiatan terutama sampah yang dihasilkan jangan pernah tertinggal, bawalah pulang kembali. Karena benda-benda tersebut (terutama sampah plastik) akan memberikan dampak buruk yang besar bagi kelestarian lingkungan. Termasuk jangan meninggalkan bekas berupa coretan, guratan, dan sejenisnya di pohon maupun batuan.

Kill nothing but time. Cukuplah waktu saja yang terbunuh selama petualangan itu berlangsung. Lainnya, baik hewan, tumbuhan, bahkan termasuk diri sendiri jangan.

Jika saat melakukan petualangan, seorang petualang melaksanakan tiga point dalam kode etik tersebut niscaya alam termasuk lingkungan hidupnya akan tetap terjaga kelestariannya. Sehingga seorang petualang tetap dapat mengulangi petualangannya di alam bebas sehari, seminggu, sebulan, setahun, bahkan seabad kemudian.


Artikel Terkait :
5 Celoteh Rimba: Kode Etik Pecinta Alam dan Petualang KODE ETIK PECINTA ALAM * Pecinta Alam Indonesia sadar bahwa alam beserta isinya adalah ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. * Pecinta Alam In...

1 komentar:

< >