Salam Petualang..
Jika kita mendengar kata
rimba, maka yang terlintas dalam pikiran kita adalah sebuah hutan yang
didalamnya terdapat berbagai tumbuhan-tumbuhan liar, pepohonan yang beraneragam
jenis, hingga dari yang hidup puluhan tahun dengan batang, dahan yang besar dan
rindang dan juga binatang-binatang liar yang buas yang telah hidup didalamnya,
tebing-tebing jurang yang cadas, rawa yang siap menenggelamkan bagi siapa yang
terjebak didalamnya. Dan tidak sedikit pula yang menganggap hutan itu adalah
neraka yang menakutkan, seakan-akan jika kita di letakkan didalam hutan tersebut kita tidak akan bisa hidup
maupun untuk kembali ketempat kediaman kita.
Itulah gambaran dan
tanggapan orang-orang yang menganggap hutan itu sangat menakutkan. Perlu sobat
tahu tidak semua hutan itu menakutkan dan mengerikan, karena didalam hutan
banyak tersimpan keindahan-keindahan yang menakjubkan. Dan hutan itu sangat
peting untuk kelangsungan ekosistem lingkungan kita, jika hutan tidak lagi ada
maka yang sering terjadi adalah banjir, tanah longsor dan bencana alam lainnya.
Seperti trip saya dan Jejak Adventure pada hari minggu 04 Mei 2014, mencoba
mancari tahu tentang kebenaran sebuah air terjun yang terletak didalam hutan
Desa Rumah Galuh, Kecamatan Sei Bingai, Kabupaten Langkat, Propinsi Sumatera
Utara, yang telah buming ditelinga banyak orang tentang ke eksotisan air terjun
tersebut. Air terjun Lau Belis atau air terjun tongkat orang-orang menyebutnya,
selain air terjun tersebut di desa ini ternyata banyak obyek wisata alam
seperti perjalanan kami yang lalu ke Sampuren Teroh Teroh.
Bergerak dari posko Jejak
Adventure dengan jalur yang di lalui, Medan – Binjai – Tanah Seribu – Namu Ukur
– Desa Rumah Galuh. Waktu yang ditempuh untuk mencapai Desa Rumah Galuh
berkisar 3 jam perjalanan dari kota Medan atau 75 km dari kota Medan dan 45 km
dari kota Binjai. Untuk menuju air terjun Lau belis ini dapat dilalui dengan 2
trek yang berbeda, trek pertama melalui posko wisata Lau Bertu, dari posko ini
untuk menuju kelokasi sobat harus tracking menelusuri hutan dengan jarak tempuh
lebih kurang 2 jam perjalanan. Trek kedua melalui posko wisata Pelaruga dengan
jarak tempuh yang tidak jauh berbeda dari posko Wisata Lau Bertu.
Berdasarkan kesepakatan
bersama kami ingin mencoba trek pertama dari posko wisata Lau Bertu. Sesampai
diposko ini kami harus menggunakan guide yang telah tersedia di lokasi ini.
Untuk itu sobat harus mengeluarkan kocek sebesar 35.000 rupiah, sudah termasuk
biaya masuk kewisata, biaya parkir dan guide, setelah selesai urusan
administrasi kami mulai melangkah menuju rimba, untuk melakukan tracking ini
akan banyak memakan stamina karena jika sobat berkunjung ketempat ini sobat
akan melalui perkebunan warga sebelum memasuki hutan, trek-trek yang sangat
menantang dan memacu adenarlin sobat, sebab sobat akan disuguhkan tanjakan dan
penurunan dengan jurang-jurang mengangah disebelah sobat, maka diperlukan
ekstra hati-hati karena jalur yang licin, selain itu sobat harus melewati
titi-titi kecil , menyebarangi aliran sungai Sei Bertu dan melintasi batu-batu
sungai yang cadas, memang perjalanan ini sangat melelahkan tapi sungguh
menantang, bagi sobat yang suka dengan tantangan mungkin tempat ini cukup
menjanjikan.
Didalam hutan yang dilalui
sobat akan menemukan tumbuhan langka yaitu bunga reflesia atau sering disebut
bunga bangkai, tumbuhan yang berjenis ini sudah sangat sulit ditemukan didalam
hutan, hanya hutan-hutan tertentu saja yang masih menyimpan jenis tumbuhan ini.
Bunga ini akan terlihat indah jika sedang mekar, tapi dibalik keindahannya itu
mengeluarkan aroma yang tidak sedap, maka bunga ini dikenal dengan bunga
bangkai. Ada juga tumbuhan yang buahnya mirip dengan buah kelengkeng,
sebelumnyapun kami berpikir bahwa buah tersebut adalah buah kelengkeng sewaktu
melintasinya. Menurut bang Sadar, dia adalah pemandu kami melintasi hutan, buah
itu bukan buah kelengkeng tapi buah yang beracun yang dapat membuat tubuh kita
menjadi gatal-gatal jika sobat memakan buah tersebut, ucapnya. /red. Jika sobat
masuk kedalam hutan, sobat harus dapat mengenal tumbuh-tumbuhan yang dapat
dikonsumsi atau tidak, karena jika sembarang mengkonsumsi yang tidak biasa kita
konsumsi itu dapat berbahaya bagi kesalamtan kita.
Setelah melalui perjuangan
yang ekstra lebih kurang 2 jam akhirnya kami sampai kelokasi yang kami maksud,
setelah mendengar suara air yang jatuh dari ketinggian dan melihat langsung air
terjun lau belis, rasa lelah yang di alami sewaktu diperjalanan akhirnya
terobati, sebuah surga dunia yang menajubkan dengan ketinggian lebih kurang 10
meter dari dasar muara air terjun ini sangat indah, yang lebih unik lagi di air
terjun ini terdapat sebuah batang kayu besar yang cukup kokoh, dengan posisi jatuh
secara diagonal yang puncak kayu ini tepat berada di puncak air terjun Lau
Belis, jika dilihat dari situasi ini mengapa air terjun Lau Belis ini disebut
juga air terjun Tongkat, ternyata akibat batang kayu yang menyerupai tongkat
tersebut. Dan selain keunikan itu di muara tempat jatuhnya air terjun ini dapat
di manfaatkan untuk mandi-mandi, karena air yang dingin, sejuk dan jernih ini serasa
menarik kita untuk berbasah-basah menceburkan diri ke muara tersebut. Air
terjun Lau Belis ini masih merupakan aliran sungai sei bertu yang berasal dari
hutan lauser.
Untuk kembali ke posko utama
dari lokasi air terjun ini sobat harus menelusuri kembali trek yang telah
dilalui saat menuju kelokasi, selain air terjun ini sobat juga dapat manikmati
kesejukan aliran sei bertu, karena ditempat ini ada sebuah pemandian alam yang
dikenal dengan pemandian alam lestari. Lokasi ini berada ditengah perjalanan
menuju lokasi air terjun, jika sobat berkunjung kelokasi ini sobat dapat menuju
lokasi pemadian alam terlebih dahulu atau setelah kembali dari lokasi air
terjun. Namun sobat akan melalui jalur yang berbeda, sobat harus turun lagi
sekitar 200 meter untuk mencapai pemandian ini. Bagi sobat yang hoby camping lokasi inipun
dapat digunakan untuk kegiantan tersebut.
Semoga artikel ini dapat
dijadikan sebagai pelengkap informasi bagi sobat-sobat yang ingin berkunjung
kemari.
Artikel Terkait :
Adventure
- Air Terjun Selang Pangeran, Bahorok
- Pendakian Kemerdekaan Puncak Sibayak
- Bukit Doa Hutaginjang 1550 Mdpl, Tapanuli Utara
- Air Terjun Janji, Baktiraja
- Menelusuri Rimba TNGL, Bukit Lawang
- Air Terjun Ariko, Bukit Lawang
- Menelusuri Goa Kampret (Bat Cave), Langkat
- Air Terjun Sikulikap, Deli Serdang
- Legenda Goa Kemang, Deli Serdang
- Sampuren Putih, Air Terjun Tingkat Yang Tersembunyi
- Sampuren Teroh Teroh, Langkat
- Penuh Kisah, Trakking Bersama Pramuka
- Air Terjun Pelangi Indah
- Bukit Kapur dan Air Panas Sipoholon, Tarutung
- Ada Goa yang berdekatan dengan Danau!!
- Pesona Danau Linting, Deli Serdang
- Jembatan Gantung Lau Luhung, Deli Serdang
- Bukit Lawang menjadi tujuan wiatasa andalan di TNGL
- Mengapa disebut Air Terjun Dua Warna?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar